Dana Hibah 9,1 Milyar PDAM Tirta Manna Masih diragukan Pertanggungjawannya!! Iksan: Agar Segera Lakukan Audit Independen

Diposting pada

BENGKULU SELATAN|

DETAKSERAWAI.com – Beberapa orang yang mengatasnamakan Elemen Aktivis Bengkulu Selatan melakukan audiensi dengan Bupati Bengkulu Selatan, untuk mempertanyakan dana 9,1 Milyar yang masih diragukan pertanggungjawabannya dari dana penyertaan modal dengan total 41,1 milyar yang sudah dihibahkan ke PDAM Tirta Manna.

Menurut salah satu orator, iksan, bahwa dana 9,1 milyar masih diragukan pertanggungjawabannya, untuk itu perlu penelusuran lebih dalam lagi, ini data dari hasil temuan BPKP loh, bukan saya sembarangan ngomong.

Didalam rekomendasi BPKP juga menyebutkan agar dilakukan audit independen, Untuk itu kami mendesak pemerintah daerah dapat segera melakukan audit independen tesebut.

Kami sangat mengharapkan sekali audit ini segera dilaksankan agar jelas kemana larinya dana 9,1 milyar tersebut, lanjut Iksan

Meskipun dana tersebut sudah di hibahkan kepada PDAM Tirta Manna, namun hal ini sudah menjadi aset daerah, yang sudah barang tentu menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, ungkap Iksan yang diamini Erwan dan Fredy yang juga orator dalam audisi tersebut.

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, memberikan tanggapan, sebenarnya sudah dianggarkan untuk melakukan audit independen, saya langsung yang memerintahkan, tapi ada kesalahan mekanisme, tidak boleh dianggarkan oleh pemerintah daerah harus dari PDAM, sehingga pemerintah daerah tidak bisa lakukan audit.

Seharusnya PDAM melalui pihak manajemen yang meminta kepihak akuntan publik ataupun pihak independen untuk melakukan audit, tidak bisa pemerintah memerintahkan dengan dana pemerintah, kami akan carikan solusi untuk lakukan audit, dan ini merupakan keharusan, terima kasih kepada teman-teman sudah mengingatkan, ungkap Gusnan.

Gusnan mengakui adanya permasalahan di PDAM Tirta Manna, yang pertama masalah aset yang belum diaudit oleh akuntan independen dan yang kedua PDAM ini belum katagori hijau atau belum sehat.(IW2002).