Uang Setoran Parkir Zona Simpang Rukis  Rawan Adanya korupsi, Ini Hitungannya

Diposting pada

Bengkulu Selatan| Detakserawai.com- Tahun 2024 ini pengelolaan restribusi parkir itu langsung Dari Dinas Perhubungan ke Juru Parkir, beda dengan tahun sebelumnya Dinas perhubungan bikin kontrak dengan pihak ketiga, pihak ketiga yang menunjuk juru parkir disetiap zona. Meskipun sebagian besar juru parkirnya masih orang lama.

Salah satu yang termasuk zona dipungut parkir oleh Dinas Perhubungan Bengkulu Selatan adalah Simpang Rukis yang wilayah kerjanya dari  pinggir tebat gelumpai jalan Iskandar Baksir tepatnya depan tokoh doles sampai jalan A. Yani simpang raswi.

Untuk zona ini dibagi beberapa titik juru parkir, satu titik itu terdiri beberapa juru parkir, ada yang satu ada yang dua bahkan ada yang empat.

Sedangkan Zona Simpang Rukis, satu titik disekitar rumah makan riung bandung ada 4 juru parkir, 2 orang jaga pagi sampai sore dan 2 orang lagi sore sampai malam. Untuk titik disekitar depan bakso simpang rukis itu terlihat ada satu juru parkir, sedangkan titik sekitar didepan Apotik Pirnando itu ada 2 orang. Kemudian sekitar Depan Rumah Makan Cepat saji Albaik itu ada 2 orang dan sekitar rumah makan pesong 2 orang.

“,Untuk zona simpang rukis itu dari jalan depan tebat gelumpai sampai simpang raswi. Untuk satu zona ini terdiri dari beberapa juru parkir kita tempatkan.” kata Apipitri selaku anggota tim pengelolaan dan pemungutan retribusi parkir yang didampingi Kabid sarana dan keselamatan Dinas Perhubungan Bengkulu Selatan.

“,Untuk setoran masing-masing juru parkir beda-beda tidak sama, tergantung dengan rame tidaknya orang yang parkir dan cuaca.Target satu tahun zona simpang rukis kalau tidak salah itu Rp. 38 juta atau Rp. 41 juta”, lanjut Apip.

Setoran juru parkir besarannya dikasih target ada yang 50 ribu dan ada yang 60 ribu terang apip. Saat ditanya awak media pada satu titik juru parkir setor  Rp.100 ribu dan satu titik lainnya ada Rp. 300 ribu hal tersebut tidak ditampik oleh Apip.

Saat kita wawancara langsung dengan beberapa juru parkir yang ada dizona simpang rukis. Untuk setoran memang bervariasi setiap titiik. Untuk titik diseputaran riung bandung itu uang setoran setiap hari Rp. 100 ribu, diseputaran bakso simpang rukis 25 ribu, sedangkan untuk seputaran apotik pernando itu setiap orang 25 ribu kalau tidak masuk maka tidak dihitung. Kemudian, diseputaran RM. Albaiq itu 150 ribu kalau bank tutup maka setoran 100 ribu dan untuk diseputaran pesong Rp. 120 ribu.

Kalau dihitung setoran yang masuk ke dinas perhubungan dizona simpang rukis berdasarkan wawancara para juru parkir kira-kira perhari potensi bakal uang disetor kurang lebih Rp. 380 ribu perhari. Untuk satu bulan itu mencapai kurang lebih Rp. 11.400.000,-. Kalau setahun maka potensi  setorannya kurang lebih Rp. 136.800.000,-. Sedangkan target Dinas Perhubungan pendapatan di zona simpang rukis hanya Rp. 41.000.000,-.

Hal ini mendapat tanggapan dari sulaiman selaku masyarakat anti korupsi juga sebagai jurnalis, menurutnya,” apa yang dilakukan Dinas Perhubungan untuk  zona simpang rukis terget setoran masuk PAD itu terlalu kecil hanya Rp. 41 juta setahun, sedangkan hitung-hitungan kami setoran dari juru parkir itu ratusan juta. Disini kalau kita lihat rawan akan adanya tindakan korupsi. Itu baru zona rukis, belum lagi zona lainnya nanti kita akan wawancari juga mereka dan kita kaji,” ujar sulaiman.

“,Jadi mumpung kurang lebih 40 hari juru parkir setor uang ke dinas, mari seluruh elemen masyarakat mengawasi termasuk aparat penegak hukum dan DPRD Bengkulu Selatan”, lanjut Sulaiman.

“,Kalau ini terjadi adanya korupsi didalam pengelolaan uang setoran parkir maka sangat disayangkan sekali karena uang itu diambil dari masyarakat untuk masuk ke pendapatan asli daerah, untuk membantu membangun daerah. Ini akan tetap kita pantau, Sekali lagi kita katakan kalau ada indikasi korupsi akan kita laporkan ke pihak berwajib. Sekarang kita hitung-hitung dan analisa dulu”, pungkas sulaiman.

Sedangkan titik juru parkir di wilayah Bengkulu Selatan ada 21titik, sedangkan menurut keterangan narasumber yang lain itu 38 titik jukir namun dibantah oleh apipitri.

“,Untuk PAD parkir seluruh zona, Dinas Perhubungan Bengkulu Selatan menargetkan Rp. 412 juta. Itu target bisa jadi lebih. Sakarang kita baru setor ke bank sebesar Rp. 96 juta”, pungkas Apipitri.(Red).