MERASA TIDAK TEPAT BANTUAN BST DAN BLT, PULUHAN EMAK-EMAK DESA PAGAR GADING LAKUKAN AKSI PROTES

Diposting pada

Bengkulu Selatan|

detak SERAWAI.com – Setelah puluhan warga Desa pagar Gading Kecamatan Pino Raya yang didominasi para emak-emak mengadakan protes masalah ketidak adilan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari kementerian Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) pada hari jum’at (15/05/2020).

Koordiantor aksi Nita dari kaum emak-emak menuturkan kepada media detak serawai.com pada hari ini, Minggu ( 17/05/2020) “, kami sebagai warga Desa Pagar Gading tidak puas atas penerima BST dan BLT yang disalurkan di desa kami dikarenakan ada beberapa orang secara ekonomi meraka diatas kami menerima bantuan tersebut, sedangkan kami tidak menerima bantuan tersebut, dimana letak keadilan tersebut, kalau mereka dapat seharusnya kami dapat juga atau kalau kami tidak seharusnya mereka tidak juga”.

“, Menurut kami dari 18 KK (Kepala Keluarga) penerima BST dari  yang tidak pantas menerima bantuan tersebut ada yang mempunyai pangkalan gas,  usaha mebeler, sawah lebar, kebun lebar, rumah sudah permanen bahkan ada yang memiliki 2 unit rumah. Nama-nama yang tidak layak tersebut Ta, Je, Ni, TS, Ev dan Ni”, ujar Nita sambil memperlihatkan data penerima bantuan BSL.

“, Sedangkan untuk Penerima BLT dari 83 KK yang bakal menerima bantuan tersebut ada 2 orang yang tidak layak menurut kami’, lanjut Nita yang diamini beberapa emak-emak yang ikut hadir.

“, saya harapkan kepada Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan  dalam hal ini Bupati Gusnan Mulyadi agar dapat menurunkan tim untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada di Desa Pagar Gading ini, tuntunan kami agar laksanakan musyawarah lagi dan lakukan pendataan ulang, kalau tuntutan ini tidak direspon dari pemda maupun pemdes maka kami akan melakukan aksi kembali dalam jumlah yang lebih besar”, tutup Nita.

Dilain pihak Pjs. Kades Pagar Gading Nahardin yang di temui dirumah pribadi menanggapi aksi dan tuntutan para emak-emak tersebebut. menurut penuturannya”, musyawah dan pendataan ulang untuk BLT yang menggunakan Dana Desa (DD) tidak dapat kita laksanakan lagi  karena disamping memerlukan biaya juga sudah berdasarkan kesepakatan bersama, dimana rapat penentuan BLT DD itu langsung di pimpin oleh Pak Camat Pino Raya yang dihadiri dari koramil, polsek, perangkat desa, BPD, pendamping desa, para relawan yang mendata, tokoh masyarakat, beberapa warga dan saya sendiri”.

“‘mungkin saja masih ada  beberapa orang yang belum dapat karena dana untuk penangan covid-19 kami sudah ambil 25 persen dari anggaran DD, meskipun demikan anggaran tersebut tidak juga mencukupi untuk mengakomodir sesuai dg tuntutan mereka”‘ ujar Naharman.

“, Kalau untuk dana BST memang ada beberapa warga yang memang tidak pantas untuk mendapatkan bantuan tersebut, akan tetapi untuk mencoret dari daftar penerima bukan wewenang desa, akan tetapi kami akan tetap berusaha untuk mengusulkan kepada dinas sosial agar untuk bulan selanjutnya yang bersangkutan tidak menerima lagi bantuan tersebut, itu tergantung dengan dinas sosial dan pusat, kalau bisa diganti maka kami akan memasukan beberapa lagi yang layak merima bantuan tersebut”, tutup Naharman.

Disamping itu juga kita menghubungi Camat Pino Raya Hendri Farizal, SE melalui telepon seluler. menurut Hendri ” untuk BLT Desa Pagar Gading sudah kami sepakati siapa-siapa yang mendapatkan bantuan melalui musyawarah, kalaupun masih ada yang tidak layak yang terdafar dalam penerima bantuan menurut yang melakukan aksi kemaren maka kita lihat dulu dan kalau memungkinkan dan betul-betul tidak layak akan kita coret.

Berdasarkan pantauan kami dilapangan dari beberapa emak yang ikut diwawancarai kalau dilihat dari rumahnya cukup memprihatinkan. (IW2002).