Manna, Bengkulu Selatan|
detakSERAWAI.com – Seorang bocah bernama Rayhan Uumur 2,5 tahun yang mengidap penyakit gagal ginjal, sedang membutuhkan uluran tangan dari para darmawan untuk pengobatannya.
Rayhan dilahirkan dari keluarga prasejahtera (tidak mampu), orang tuanya bekerja sebagai buruh tani yang beralamatkan di Desa Muara Maras Kecamatan Alas Maras Kabupaten Seluma Propinsi Bengkulu, yang penghasilannya cukup buat kebutuhan sehari-hari.
Junaidi Hamid seorang penggiat sosail dibawah naungan LSM JPKP yang turut serta mendampingi rayhan saat di Rumah Sakit Umum Dareah Hasanudin Damrah (RSUD HD) Manna, mengungkapkan, bahwa rayhan mengidap penyakit gagal ganjil sudah lima bulan.
“,Rayhan sudah mengidap penyakit gagal ginjal sudah 5 bulan, masuk rumah RSUD HD Mannan sudah 3 kali, sudah 1 minggu nginap di rumah sakit”, ungkap Junaidi.
“, Dengan melihat kondisi tidak juga kunjung membaik, Kemaren Rabu (17/03/21) dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Bengkulu, karena menurut dokter di sini keterbatasan peralatan dan keterabatan obat, kemaren rayhan dibawah pulang dulu kerumah tidak langsung ke Bengkulu karena tidak ada ongkos”, lanjut Junaidi.
Rayhan ini sangat membutuhkan uluran tangan para darmawan, karena kedua orang tuanya tidak mampu untuk membiayai pengobatan rayhan.
“,Jangankan biaya pengobatan, untuk biaya keberangkatan kebengkulu saja tidak adak, tapi alhamdulliah hari ini jadi juga rayhan berangkat kerumah sakit M. Yunus Bengkulu, Berkat pinjaman tetangga yang baik hati”, Ucap Junaidi.
“,Sekarang, Jum’at, (19/03/21) posisi Rayhan sudah dirumah sakit M. Yunus, sedang dalam perawatan, dan berdasarkan hasil sweb bahwa rayhan juga positip Covid-19”, Kata Junaidi.
“,Sekali lagi saya mewakili keluarga rayhan kepada Gubernur Bengkulu, Para Bupati yang ada di Bengkulu, Para Pengusaha dan para darmawan dimanapun berada, agar dapat memberikan bantuan untuk kesembuhan rayhan, bagi yang mau membantu saya cantumkan disini nomor Hp. bapak Rayhan atas nama Rusmaidi 085366004495, selain bantuan uang saya harapkan juga bantuan doa untuk kesembuhan Rayhan”, Tututp Junaidi. (IW2002).
