Mayat di Saluran Irigasi Pajar Bulan Korban Kecelakaan Tunggal

Diposting pada

Seginim, Bengkulu Selatan

detakSERAWAI.com– Sekitar pukul 21.00 Wib Minggu (14/02/2021) telah ditemukan mayat seorang pria di dalam Siring Saluran Irigasi Belakang Polsek Seginim, Desa Pajar Bulan, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Mayat pertama kali ditemukan ditemukan oleh Nando (21) warga setempat dan langsung melaporkannya ke warga.

Peristiwa ini sempat menghebohkan warga yang beramai ramai berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat sosok mayat. Polsek Seginim di backup Personel Identifikasi Polres BS langsung melakukan olah TKP.

Dari olah TKP diketahui identitas korban bernama Harmoko (31) Warga Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Seginim. Saat ditemukan, korban tergelatak didalam siring dengan posisi berada di sebelah satu unit motor Vixion tanpa plat nomor diduga merupakan kendaraan yang dipakai oleh korban sebelum kejadian.

Kapolres BS AKBP Deddy Nata, SIK melalui Kapolsek Seginim AKP Tamsir Hasan saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Untuk mengidentifikasi penyebab kematian, Pihaknya langsung mengevakuasi mayat korban ke Puskesmas Kecamatan Seginim. Sedangkan sepeda motor korban langsung diamankan di Mapolsek Seginim.

Dari hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas, dr. Ismi Juita menerangkan korban diduga meninggal akibat kecelakaan, hal ini diperkuat dengan ditemukannya luka lebam akibat benturan di kepala korban.

“Diduga penyebab korban meninggal dunia, akibat laka tunggal. Korban yang mengendarai Sepeda Motor Jenis Yamaha Vixion berkendara dari Kelurahan Pasar Baru menuju Desa Pajar Bulan melalui jalan samping saluran irigasi belakang Polsek Seginim. Akibat laka tunggal korban bersama motornya terjatuh kedalam siring irigasi yang menyebabkan korban meninggal dunia,” Terang AKP Tamsir Hasan.

Lanjut Tamsir, untuk jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Pasar Baru. Pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah.

“Keluarga korban sudah ikhlas menerima kejadian ini sebagai musibah, pihak keluarga juga bersedia membuat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi, hal ini juga diperkuat dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” Pungkas Tamsir Hasan. (IW2002Kutip)